Wae Rebo adalah desa adat kecil di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berlokasi jauh dari perkotaan. Desa ini terletak sekitar 1.100 meter di atas permukaan laut dan untuk mengunjunginya, dibutuhkan sekitar 8 jam perjalanan dari Bandara Labuan Bajo. Dari bandara kamu akan dijemput mobil menuju Desa Denge, kamu akan melewati beberapa jembatan dan menikmati pemandangan pantai. Kemudian melanjutkan perjalanan ke desa Waerebo dengan berjalan kaki atau naik ojek. Setelah tiba di gerbang desa kamu akan berfoto dan mulai trekking ke dalam desa. Desa ini dikelilingi oleh pegunungan yang indah serta Hutan Todo yang rindang serta kaya akan vegetasi. Di desa ini tidak ada jangkauan seluler dan listrik hanya tersedia dari pukul 6 hingga 10 malam. Udaranya juga relatif dingin, apalagi di musim kemarau. Jadi, ketika ke sini, jangan lupa membawa jaket, ya! Masyarakat di Desa Wae Rebo masih memiliki garis keturunan dari Suku Minangkabau. Konon ada seorang asli Minangkabau bernama Empo Maro berlayar dari Pulau Sumatera hingga ke Labuan bajo. Setelah hidup berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah lain, akhirnya memutuskan untuk bermukim di Desa Adat Wae Rebo. Desa ini memiliki 7 rumah adat berbentuk lumbung kerucut yang disebut Mbaru Niang. Inilah yang menjadi ikon utama Wae Rebo. Rumah adat Mbaru Niang tersusun mengitari batu melingkar yang dinamakan compang sebagai titik pusatnya. Compang merupakan pusat aktivitas warga untuk mendekatkan diri dengan alam, leluhur, dan Tuhan. Arsitektur Mbaru Niang mengandung filosofi dan mencerminkan kehidupan sosial masyarakat Wae Rebo. Rumah tradisional ini merupakan wujud keselarasan manusia dengan alam serta merupakan cerminan fisik dari kehidupan sosial Suku Manggarai. Suku Manggarai meyakini lingkaran sebagai simbol keseimbangan, sehingga pola lingkaran ini diterapkan hampir di seluruh wujud fisik desa, dari bentuk kampung sampai rumah-rumahnya. Mbaru Niang terdiri dari 5 lantai dengan atap daun lontar dan ditutupi oleh ijuk. Setiap lantai memiliki tujuan tertentu. Tingkat pertama, yang disebut lutur atau tenda, adalah tempat tinggal keluarga besar. Tingkat kedua, yang disebut lobo atau loteng, dikhususkan untuk menyimpan makanan dan barang-barang. Tingkat ketiga yang disebut lentar adalah tempat penyimpanan benih untuk musim tanam berikutnya. Tingkat keempat yang disebut lempa rae adalah untuk menyimpan persediaan makanan jika terjadi kekeringan. Terakhir tingkat kelima dan teratas yang disebut hekang kode, juga yang dianggap paling suci, adalah tempat persembahan untuk leluhur. Rumah ini juga mengikuti prinsip leluhur yang sangat kuat dan tidak boleh menyentuh tanah. Arsitektur bangunan masih memiliki unsur Minangkabau, terlihat dari atap yang bertanduk rangkap dua yang dijadikan satu. Karena rumah adat Mbaru Niang dinilai sangat langka, Wae Rebo secara resmi diakui sebagai warisan budaya dunia pada tahun 2021 oleh UNESCO. Pada tahun 2013 Desa Wisata Wae Rebo juga mendapat penghargaan dari Aga Khan dalam industri arsitektur. Paket Sudah Termasuk : * Transportasi AC selama trip * Makan 4x + Air mineral * Penginapan di Desa Adat Waerebo * HTM & Retribusi * Guide Lokal * P3K Standard Paket Tidak Termasuk : * Tiket Pesawat PP * Biaya ke Meeting Point * Pengeluaran pribadi * Kebutuhan & obat-obatan pribadi * Tip guide dan crew * Ojek Waerebo PP Rp 200.000,-/orang Minimum keberangkatan 2 orang
Berkumpul di Meeting Point
05:00
Penjemputan akan di Labuan Bajo (Bandara atau Hotel)
Perjalanan menuju Desa Denge
06:00
Perjalanan menuju Desa Denge (Sarapan biaya pribadi)
Persiapan menuju Waerebo
10:00
Pesiapan menuju Waerebo (Makan siang Termasuk)
Desa Adat Waerebo
15:00
Tiba di Desa Adat Waerebo dan Menikmati Suasana & Free Time
Makan Malam di Waerebo & Istirahat
19:00
Makan malam di rumah adat Waerebo & Istirahat
Sunrise di Desa Adat Waerebo
05:00
Hunting Sunrise di Desa Adat Waerebo
Sarapan Pagi & Check Out
06:30
Sarapan pagi, free time, prepare check out
Check Out & Perjalanan menuju Desa Denge
10:00
Check out dan kembali ke Desa Denge
Tiba di Desa Denge
12:00
Tiba di Desa Denge & Makan Siang
Perjalanan menuju Desa Cancar
14:00
Menuju Desa Cancar (Sawah berbentuk sarang laba-laba)
Desa Cancar
16:00
Explore Desa Cancar, foto-foto
Perjalanan menuju ke Labuan Bajo
17:00
Perjalanan kembali menuju Labuan Bajo. Perkiraan tiba di malam hari, pengantaran ke hotel Anda & Sampai jumpa di Trip Selanjutnya.
0
0 Reviews
5
4
3
2
1
Review tidak tersedia